Berita

UNSIQ Sambut Kunjungan Cicit ke-23 Syaikh Abdul Qadir al-Jailani Sekaligus Imam Besar Masjid Al-Aqsh

UNSIQNews – Universitas Sains Al-Qur’an (Unsiq) Jawa Tengah di Wonosobo mendapat kehormatan atas kunjungan Syeikh Ammar Azmi al-Rafati al-Jailani al-Hasani, cicit ke-23 Syeikh Abdul Qadir al-Jailani yang merupakan Imam Masjid Al-Aqsha Palestina.

Kehadiran Imam Masjid Al-Aqsha ini disambut langsung oleh Rektor Unsiq, Dr. H. Z. Sukawi., M.A beserta jajaran civitas akademika Universitas Sains Al Quran di Masjid Al-Furqon Kampus I Wonosobo, Selasa (02/11/2021).

Rektor Unsiq, mengungkapan rasa syukur atas kehadiran tamu yang sangat mulia dan ucapan terimakasih setinggi-tingginya atas kedatangan di kampus Unsiq.

“Mudah-mudahan dengan kehadiran Syeikh ini bisa mengambil banyak ilmu manfaat dan keberkahan. Mudah-mudahan juga dengan kunjungan beliau ini semoga bisa memberikan semangat dan inspirasi untuk bersama membangun Unsiq yang kita cintai ini, ” tutur Sukawi.

Pada kunjungan kali ini, Syeikh Ammar Azmi al-Rafati al-Jailani al-Hasani memberikan ijazah Manaqib Syeikh Abdul Qodir Al Jailani serta kajian ilmu Al Qur’an yang didampingi oleh Dr. KH. Azahar Kholil, M.A sebagai penerjemah bahasa.

Dalam kajianya, Syeikh Ammar menjelaskan akan pentingnya mencintai Al-Qur’an dimana semua ilmu yang ada di dunia sudah terkandung dalam kitab suci Al-Qur’an. Yaitu, dengan selalu membersamai dan terus berinteraksi bersama Al-Qur’an setiap saatnya; membaca, memahami dan merenungi, serta mengimplementasikan kandungan makna yang ada didalamnya.

Menurut Syeikh Ammar, seseorang tidak dapat dikatakan mencintai Al Qur’an, jika dalam kehidupanya jarang membaca Al Quran atau bahkan tidak pernah sama sekali. Begitupun bagi orang yang membaca Al Qur’an namun masih sering meninggalkan sholat waktu, atau masih diiringi dengan maksiat yang dijalankan, maka yang demikian itu belum dapat dikatakan sebagai bagian dari orang-orang yang telah mencintai Al Qur’an. Karena bukti cinta seseorang terhadap Al Qur’an tidak lain dengan selalu membacanya, mentadaburi ayat ayat didalamnya, sehingga dalam dirinya terbentuk Akhlaq Al Qur’an itu sendiri, sebagaimana Akhlak baginda Rosul Muhammad Shalallahu’alaihi Wassalam. Karena seseungguh, ada dua hal yang terkandung diantara manusia dengan Al Quran yakni; Al Qur’an yang menjauhkan kita dari dosa, atau Al Qur’an yang jauh dari kita karena banyaknya dosa.

(Sofyanto/Bedjo)