Kolaborasi UNSIQ–USIM dalam Riset EEG dan Pengabdian Masyarakat
Wonosobo, 18 November 2025 — Kerja sama antara Universitas Sains Al-Qur’an (UNSIQ) Jawa Tengah dan Universiti Sains Islam Malaysia (USIM) memasuki tahap yang semakin strategis melalui program kolaborasi riset dan pengabdian masyarakat di wilayah Kabupaten Wonosobo. Kegiatan ini mencakup dua agenda utama, yaitu pengembangan teknologi smart farming serta penelitian gelombang otak (EEG) pada pelajar tahfizd di lembaga pendidikan Islam.
Kunjungan USIM ke Lokasi Riset Smart Farming
Rombongan akademisi USIM melakukan kunjungan lapangan ke lokasi penelitian mahasiswa UNSIQ di Desa Surengede, Kecamatan Kejajar, pada Selasa, 18 November 2025. Riset mahasiswa tersebut mengangkat tema “Smart Farming Berbasis Aeroponik dan Deteksi Kesuburan Tanah untuk Peningkatan Produktivitas Petani Kentang di Kejajar.”
Dalam kegiatan ini, mahasiswa UNSIQ mendemonstrasikan penerapan sistem aeroponik yang dirancang untuk mengatasi keterbatasan lahan pertanian di dataran tinggi. Teknologi tersebut memungkinkan tanaman kentang tumbuh dengan efisiensi air dan nutrisi yang lebih baik. Selain itu, mahasiswa juga mengembangkan alat deteksi kesuburan tanah berbasis sensor, yang membantu petani menentukan kebutuhan nutrisi secara tepat.
Para akademisi USIM menyatakan apresiasinya terhadap inovasi mahasiswa, terutama karena teknologi tersebut dinilai relevan dengan kebutuhan pertanian di kawasan pegunungan yang rentan terhadap perubahan iklim dan penurunan kualitas tanah. Kolaborasi ini diharapkan melahirkan model pemberdayaan pertanian berkelanjutan yang dapat direplikasi di daerah serupa.
Kolaborasi Riset EEG di Pesantren Al Madina dan An-Nida
Selain meninjau riset smart farming, UNSIQ dan USIM juga melaksanakan program riset bersama di Pesantren Al Madina dan Pesantren An-Nida, yang berlokasi di Kabupaten Wonosobo. Penelitian ini berfokus pada hubungan antara hafalan Al-Qur’an dan gelombang otak (EEG) pada pelajar tahfizd.
Riset dilakukan terhadap santri berusia 13–15 tahun, yang berada pada tahap usia emas perkembangan kognitif. Tim peneliti menggunakan perangkat Electroencephalography (EEG) untuk merekam aktivitas gelombang otak ketika santri menghafal, mengulang, dan menyetorkan hafalan Al-Qur’an. Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan gambaran ilmiah mengenai pola konsentrasi, memori jangka panjang, dan proses neuroplastisitas pada penghafal Al-Qur’an.
Melalui kolaborasi ini, kedua universitas berambisi mengembangkan model pembelajaran tahfizd yang lebih efektif dan berbasis data ilmiah, serta membuka peluang penelitian lintas bidang seperti psikologi pendidikan, neuroscience Islam, dan teknologi perangkat EEG portabel untuk lembaga pendidikan.
Manfaat dan Dampak Kolaborasi
Kerja sama UNSIQ–USIM ini tidak hanya memperkuat jejaring riset internasional, tetapi juga memberikan manfaat nyata bagi masyarakat dan lembaga pendidikan:
Di sektor pertanian, teknologi aeroponik dan analisis kesuburan tanah berpotensi meningkatkan produktivitas petani kentang, komoditas unggulan di Kejajar.
Di bidang pendidikan, pemanfaatan EEG membuka wawasan baru tentang hubungan antara hafalan Al-Qur’an dan aktivitas kognitif, yang dapat memperkaya metode pembelajaran di pesantren.
Bagi kedua universitas, kolaborasi ini memperkuat reputasi akademik melalui riset multidisiplin yang menggabungkan teknologi, keagamaan, dan pemberdayaan masyarakat.
Kerja sama lintas negara ini diharapkan terus berkembang dan menghasilkan inovasi riset yang bermanfaat tidak hanya bagi dunia akademik, tetapi juga bagi masyarakat luas.


